NataProperty.com, Tangerang – Sebelum menjajaki bisnis properti, hal pertama yang harus dipahami oleh pengembang ialah
pandai memilah lokasi potensial. Lokasi memang sangat menentukan harga jual dan prospek kenaikan harga di masa depan.
Namun lokasi strategis yang dimaksud bukanlah di pusat kota atau tempat yang sudah berkembang. Lokasi yang baik untuk berinvestasi adalah yang berada di area satelit Ibukota namun dekat dengan beberapa fasilitas publik.
Properti yang dibangun di kawasan baru memang dianggap sebagai investasi beresiko tinggi, sebab masih sepi peminat dan belum memiliki akses yang memadai. Akan tetapi, jika pandai
membaca prospek pengembangan proyek infrastruktur di sekitarnya, harga properti yang Anda beli bisa meningkat berkali lipat.
1. Memahami lokasi dan area sekitar
Jika Anda belum memahami banyak hal soal kota atau lokasi properti yang sedang diincar, maka tidak ada cara lain kecuali datang langsung ke sana. Banyak pengembang yang berinvestasi di lokasi yang salah karena tidak melakukan riset mendalam.
Dengan datang langsung, Anda bisa mengetahui rute akses dan kondisi kemacetan yang ada di sekitar. Kemudian catat jarak lokasi mencapai fasilitas publik seperti mal, sekolah, rumah sakit dan akses transportasi terdekat. Secara umum, jarak ideal dari hunian ke pusat aktivitas tidak lebih dari 7km.
Baca juga:
Tips Agar Agen Jago Main Sosmed2. Bertanya langsung
Setelah berkendara langsung menuju lokasi, saatnya Anda berjalan kaki melihat sekeliling properti. Temui warga sekitar atau tokoh masyarakat untuk berbincang mengenai sejarah lokasi, kondisi lingkungan, dan rencana pembangunan infrastruktur dalam beberapa tahun ke depan.
Perbanyaklah bertanya dan Anda akan mendapati fakta serta data menarik untuk dipelajari. Apabila belum ada akses jalan yang layak dan tidak ada rencana proyek terbaru hingga lima tahun ke depan, maka kecil kemungkinan lokasi proyek tersebut memberi keuntungan.
3. Lakukan perbandingan harga
Sebelum melakukan negosiasi harga dengan pemilik tanah, ada baiknya Anda melakukan perbandingan harga dengan tanah sekitar yang baru saja dijual. Atau tanya langsung dengan agen properti spesialis area. Setelah mengetahui harga pasaran, Anda punya data yang kuat untuk melakukan tawar menawar harga. Pastikan harga yang didapat bisa memberi keuntungan yang cukup.
4. Memelajari kenaikan harga dan tarif sewa
Calon pembeli properti Anda nantinya tidak datang dari kalangan end user atau pengguna akhir saja, namun juga para investor yang ingin menyewakan unit properti.
Jadi, seorang developer harus siap dengan data kenaikan harga tanah per tahun dan tarif sewa dalam persen (rental yield) untuk menarik calon konsumen.
Secara umum, rental yield adalah 5% dari harga jual properti. Sementara kenaikan harga tanah per tahun yang ideal antara 5% sampai 20%. (IC)