Nataproperty.com, Tangerang – Perbaikan
kondisi ekonomi Indonesia yang telah didukung oleh berbagai bank sentral,
ternyata berdampak pada peminatan properti yang diprediksi akan meningkat pada
tahun ini.
Hal ini didukung oleh Bank Indonesia
yang secara optimis mendukung berbagai kebijakan pemerintah, khususnya di
sektor properti. Kebijakan tersebut antara lain terkait Giro Wajib Minimum atau
GWM bank umum konvensional yang telah diturunkan hingga sebesar 50 besar poin. Terdapat
juga kebijakan lain 7 days reverse repo
rate (7DRR) yang ikut turun menjadi lima persen.
Bank Indonesia menilai
kebijakan-kebijakan tersebut tentu akan mempengaruhi suku bank perbankan yang
ikut merosot, sehingga pastinya dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap
properti yang mencapai 10 hingga 12 persen. Kondisi ekonomi Indonesia yang
diperkirakan akan segera membaik juga menjadi alasan potensi tahun 2020 yang
bisa meningkatkan permintaan domestik sekaligus melancarkan aliran masuk moda.
Namun tidak hanya Indonesia, konsultan properti Colliers International
juga menyatakan beberapa negara di kawasan Asia, termasuk Indonesia, memiliki
potensi pembeli dan pelaku usaha properti yang siap berinvestasi di tahun ini.
Terlebih mengingat kemajuan properti yang juga bergantung pada teknologi
seperti Smart Home dan AI, perkembangan properti semakin dinilai menguntungkan
dan menarik perhatian masyarakat. (JES)