Nataproperty.com, Tangerang – Kerusakan infrastruktur dapat disebabkan oleh tanah jalan yang terlampau lunak. Guna mengatasi hal ini, Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) berencana untuk mengembangkan salah satu teknologi terbaru bernama Mortar Busa.
Mortar bosa adalah teknik mengeraskan jalan dan mengubah dasar jalan dengan memaksimalkan busa (foam) atau mortar (pasir/air/semen). Teknik ini dinilai ideal karena busa mempunyai berat yang lebih ringan dan memiliki sifat memadat sendiri. Solusi ini dinilai menguntungkan karena dana yang diperlukan untuk memaksimalkan teknologi ini tidak memakan biaya yang mahal.
Tanpa memerlukan lahan yang lebar,
teknologi ini juga memiliki keunggulan yang dapat dibangun tegak meskipun tidak
ada dinding penahan atau alat pemadat. Dengan hanya membutuhkan waktu
pengerjaan yang 50% lebih cepat dari konstruksi konvensional, teknologi ini
terjamin lebih unggul dan lebih ramah lingkungan karena menggunakan bahan
alami.
Pemanfaatan teknologi ini sudah
pernah dilakukan di Indonesia, tepatnya pada projek Jalan Layang Antapani di
Bandung yang menggunakan Corrugated Martar Busa Pusjatan atau CMP. Terdapat
juga proyek lain yang menggunakan teknik Martor Busa ini yaitu Flyover Klonengan
di Tegal dan Flyover Manahan di Solo.
Diharapkan, teknologi ini dapat
terus berkembang dan membantu pembangunan infrastruktur di semua jalan
Indonesia. Terlebih mengingat jumlah 20 juta hektar atau sekitar 10 persen dari
total seluruh jalan Indonesia yang dibangun di daratan tanah yang lunak. (JES)