Home / Artikel / TOD Jadi Penggerak Aktivitas Pasar Properti

TOD Jadi Penggerak Aktivitas Pasar Properti

NataProperty.com, Tangerang – Lesunya sektor properti tak berpengaruh terhadap harga. Di Jakarta dan sekitarnya harga properti semisal rumah, naik hampir 20 persen per tahun. Harga rumah di pusat kota sudah tidak terjangkau bagi sebagian kalangan. Akhirnya, bermunculan rumah murah yang lokasinya jauh dari kota.

Sebagai konsekuensi, masyarakat harus berhadapan dengan masalah waktu tempuh ke tempat kerja di pusat kota. Kondisi ini memunculkan konsep Transit Oriented Development alias TOD. Melalui konsep TOD, pengembangan huniandi pinggir kota akan diintegrasikan dengan sarana transportasi.

Harga properti pun bisa lebih murah. Apalagi, jika hunian dibuat vertikal seperti apartemen atau rumah susun. Konsep TOD pun tentunya akan disambut positif oleh pasar properti di Tanah Air.

Berdasarkan hasil survei dari beberapa sumber sebanyak 92% dari konsumen properti di Indonesia menempatkan lokasi sebagai faktor penting dalam pemilihan hunian. Selain itu para pencari properti di Indonesia menganggap keamanan lingkungan juga sebagai salah satu faktor penting dalam mempertimbangkan pembelian rumah baru maupun apartemen baru.

Walaupun kondisi sektor properti dalam negeri cenderung lesu, aktivitas pasar diperkirakan akan meningkat sekali lagi dalam beberapa kuartal berikutnya. Penyediaan proyek LRT dan MRT memang dilakukan pemerintah guna mengubah kehidupan masyarakat Jakarta, dimana yang selama ini menggunakan sarana transportasi pribadi dalam beraktivitas, beralih menggunakan transportasi publik.


Kedua proyek tersebut dibangun sejalan dengan konsep TOD yang belakangan ramai dijadikan ‘main point‘ oleh sejumlah pengembang hunian. Tujuan utama dari konsep TOD adalah mengintegrasikan dan mendekatkan transportasi massal dengan kawasan hunian, sehingga diharapkan ke depannya dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang melintas setiap harinya. Mengingat indikator keberhasilan sistem TOD di suatu wilayah yaitu lebih banyak orang dapat tinggal dan bekerja, pergi bersekolah, berbelanja, dan kegiatan lain dengan berjalan kaki dari dan ke transportasi publik.

Selain hunian berbasis konsep TOD jadi incaran, permintaan yang optimistis dari penduduk Indonesia yang terus berkembang pun disinyalir sebagai salah satu penggerak pasar. Pengembang menargetkan kelas menengah yang berkembang pesat di Indonesia, sesuai dengan pertumbuhan urbanisasi dan perubahan tuntutan gaya hidupnya. Populasi kelas menengah masih akan tumbuh dan ini adalah yang mendasari permintaan terhadap properti. (SU)


What's On