Nataproperty.com, Tangerang – Umumnya, pembangunan gedung tinggi selalu
memperhambat lalu lintas dan menciptakan gangguan yang meresahkan masyarakat di
sekitar kawasan. Itulah mengapa, di tahun 2030 teknologi modular diprediksi akan
menjadi sistem terbaru yang bisa mengoptimalkan pembangunan gedung pencakar
langit.
Apa itu teknologi modular? Teknologi
modular merupakan teknologi konstruksi yang terdiri dari komponen
buatan/rakitan pabrik yang diubah menjadi panel modular. Dengan prinsip
bangunan yang ramah lingkungan, metode modular mengutamakan sistem aplikasi
yang memiliki desain fleksibel dan ekonomis.
Melalui teknik offsite construction, proses pembangunan infrastruktur dapat lebih
cepat dijalankan dan masyarakat lebih terhindar dari gangguan lalu lintas.
Dilansir dari kompas.com, Senior Partner Munich McKinsey & Company Gernot
Strube mengatakan, penggunaan teknologi modular ini diprediksi akan berkembang
pesat dan terus dioptimalkan terutama pada tahun 2030 mendatang.
Dengan durasi pembangunan yang dapat
lebih diselesaikan secara efisien dan efektif, secara tak langsung polusi yang
diakibatkan oleh kendaraan truk dan kendaraan besar dapat lebih terkurangi. Tak
heran, teknologi modular ini sudah diterapkan di berbagai negara-negara besar
di Eropa dan Amerika Serikat.
Nantinya, penggunaan bangunan tinggi
yang lebih dari 50 lantai bukan hanya dapat dimanfaatkan sebagai perkantoran
saja, tetapi juga tempat tinggal, tempat berkumpul dan sarana olahraga. Diharapkan,
melalui perkembangan teknologi modular ini properti di Indonesia juga bisa turut bangkit
dari penurunan akibat pandemi virus corona dan terus meningkatkan perkembangan
sektor properti melalui peningkatan infrastruktur gedung tinggi. (JES)