Pemasaran properti secara offline atau menggunakan media cetak dinilai terlalu konvensional. Kini, seiring perkembangan zaman, cara pemasaran produk properti pun berubah mengikuti tren pemasaran yang ada. Pemasaran properti menggunakan media daring ini berarti semua produk properti yang berupa apartemen, rumah, kondotel maupun SOHO (Small Office Home Office) dapat dipasarkan melalui internet. Produk ini bisa dipasarkan dengan melisting di portal jual beli properti atau property marketplace sites, selain itu bisa juga dengan membuat website khusus. Membuat website khususpun masih ada pilihan yaitu dengan membuat di situs gratisan atau yang berbayar.

Pemasaran melalui digital media kini menjadi sebuah tren yang dapat memudahkan agen properti maupun sales properti dalam menggaet konsumen secara luas. Dengan menawarkan produk properti di beberapa media sosial, Anda pun sudah bisa mengjangkau konsumen dari kalangan manapun dan darimana saja. Tetapi terdapat beberapa strategi yang dapat Anda lakukan jika Anda ingin melakukan penjualan properti secara online atau dengan menggunakan media sosial, berikut ini rangkumannya:

1.    Memiliki akun media sosial
Hal yang pasti harus Anda miliki sebelum memulai memasarkan produk properti yang ingin Anda jual dengan menggunakan media sosial adalah memiliki akunnya. Anda pun perlu melakukan survei mengenai jenis media sosial apa yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Facebook dan Instagram merupakan media sosial yang paling aktif dan sering digunakan oleh kebanyakan orang. Jadi, ada baiknya jika Anda memasarkan produk properti Anda di media sosial tersebut. Nah, yang harus Anda perhatikan selanjutnya adalah konten yang Anda bagikan di media sosial yang Anda gunakan. Jadi, jangan hanya posting produk yang Anda jual. Anda pun harus bisa lebih berinteraktif dengan calon pembeli Anda, dan sebarkan konten yang lebih bermanfaat serta informatif.

2.    Newsletter
Mirip-mirip dengan beriklan di media sosial, beriklan dengan email adalah menawarkan produk kita secara langsung melalui email. Tentu saja Anda harus memiliki alamat email tujuan terlebih dahulu.

3.    Beriklan di Google Adsword (GA)
Jika memposting di medsos merupakan cara praktis untuk memasarkan produk Anda kepada orang yang menjadi kontak Anda, maka beriklan dengan GoogleAdwords adalah beriklan kepada khalayak ramai berupa pengguna internet yang sesuai dengan target pasar yang dituju.

Baca juga: Pentingnya Strategi Pemasaran Online

GA adalah jenis iklan yang menerapkan metode pay-per-click (PPC), bayar per-klik. Jadi Anda akan ditagih simbah kalo ada yang klik iklan Anda. Anda harus menyiapkan anggaran khusus untuk beriklan di GA.

4.    Beriklan di Facebook Ads
Sama dengan beriklan di GA, beriklan di Facebook Ads merupakan salah satu cara memasarkan produk kepada target yang dituju. Pengaturan iklan di Facebook memungkinkan iklan Anda hanya tampil pada orang dengan kriteria tertentu, misalnya kriteria target market Anda adalah orang yang berumur 40 tahun sampai dengan 65 tahun.

Dengan demikian iklan tidak tampil kepada orang yang berusia di luar yang dituju. Anak-anak yang berumur belasan tahun pun tidak bisa melihat iklan yang telah Anda buat, dengan demikian iklan terhindar dari klik yang tidak perlu secara Facebook Ads juga menerapkan PPC dalam program periklanannya. (SU)