NataProperty.com, Tangerang - Banten memiliki 3 kota penyangga Ibu
Kota yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Tangerang. Hal
ini menyebabkan tingginya resistensi terhadap penurunan harga properti karena
konektivitas, kemudahan akses, dan juga fasilitas beragam untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat sekitar.
Pada kuartal II-2017, indeksnya
naik 0,67 persen dari sebelumnya 103,2 menjadi 103,9. Kenaikan ini menajadikan
tren positif karena pada kuartal sebelumnya, yaitu kuartal I-2017 menunjukkan
pertumbuhan 0,19 persen.
Selama dua kuartal pertama di tahun
2016 lalu, secara umum perkembangan harga properti nasional terlihat stagnan. Namun
pada kuartal III hingga IV-2016 terjadi penurunan dengan besaran yang cukup
signifikan.
Sementara itu, Banten masih menunjukkan
kenaikan ketika harga pasaran properti nasional sudah mengalami penuruan yang
signifikan di kuartal I ke kuartal II-2016.
Hingga kuartal III-2016 pun, wilayah banten masih
mengalami kenaikan harga pada propertinya. Namun pada kuartal IV-2016 harga
properti banten mengalami penurunan yang sangat tipis yaitu 0,58 persen.
Penurunan harga yang di alami ini relatif lambat, karena langsung dipemulihkan
secara cepat. Setelah mengalami penurunan tersebut, pada kuartal I-2017 harga
properti di wilayah Banten kembali menanjak.
Saat ini posisi median harga berada
di angka Rp 13,61 juta per meter persegi. Titik ini melampaui pencapaian
tertinggi kuartal III-2016 lalu. (MK)