Home / Artikel / Perbedaan Memasarkan Proyek Properti Secara Online VS Konvensional

Perbedaan Memasarkan Proyek Properti Secara Online VS Konvensional

NataProperty.com, Tangerang – Pemasaran adalah mata rantai terpenting dalam sebuah bisnis. Bisa dikatakan, pemasaran adalah nyawa dari sebuah bisnis. Tanpa pemasaran, produk yang telah anda rancang maupun proyek properti yang telah Anda buat tidak akan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Maka dari itu, pemasaran adalah kunci dari keberhasilan sebuah bisnis, termasuk juga bisnis properti.

Namun, tidak hanya sekedar asal menjual, sorang pemasar memerlukan sebuah strategi pemasaran yang tepat dan jitu agar nantinya produk yang telah Anda buat tersebut dapat diterima dan dibeli oleh masyarakat. Dan dunia pemasaran adalah salah satu yang paling dinamis dalam sebuah bisnis. Hal ini akan sangat terasa jika dikaitkan dengan keadaan sekarang.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sedikit banyak mengubah pola strategi pemasaran. Sebelum terciptanya internet, strategi pemasaran dilakukan secara manual dan terbatas. Pemasaran dengan model konvensional seperti itu, saat ini disebut dengan pemasaran offline. Namun ketika internet sudah lazim digunakan dan dimanfaatkan, pola strategi pemasaran menjadi lebih masif dan memiliki pengaruh yang sangat besar. Model pemasaran tersebut saat ini disebut dengan pemasaran online.

Banyak produk yang bisa dipasarkan secara online. Jadi, tidak hanya sekedar produk fesyen, gadget, teknologi saja yang bisa dipasarkan melalui media online melainkan produk apapun bisa dipasarkan dengan media online, termasuk juga  dengan proyek properti.Tentunya pemasaran produk properti melalui media daring ini memiliki perbedaan yang signifikan dari pemasaran melalui media konvensional, berikut ini perbedaannya:

Modal
1.    Media Online membutuhkan modal yang bisa dikatakan lebih murah, karena biaya awal yang dibutuhkan untuk membuka sebuah akun official proyek properti yang Anda miliki secara online hampir bisa dikatakan gratis, selain itu Anda juga bisa membuat website secara gratis. Namun jika Anda memilih untuk membuat website berbayarpun harganya masih lebih murah dibanding bisnis offline.
2.    Media Konvensional/Offline jelas membutuhkan persiapan yang matang untuk modal. Anda harus menyiapkan modal untuk sewa gedung atau hall untuk membuka stand yang bisa jadi semakin hari semakin mahal. Selain itu, Anda juga harus menyiapkan modal untuk beli barang yang akan anda jual di bisnis offline anda.


Jangkauan Pemasaran
1.    Media Online mempunyai jangkauan yang sangat luas. Anda berkesempatan mendapatkan pembeli dari seluruh Indonesia bahkan dunia. Karena anda menggunakan media internet yang online ke seluruh dunia dan mampu dilihat oleh seluruh orang dari berbagai kota/wilayah/daerah/negara yang ada.
2.    Media Konvensional/Offline, jangkauannya lebih sempit, mungkin hanya pada orang-orang disekitar tempat pameran properti atau daerah properti yang Anda bangun saja.

Waktu   
1.    Media Online tidak terikat oleh waktu. Buka 24 jam. Bahkan saat anda sedang tidurpun bisa saja anda akan mendapatkan orderan di website bisnis online anda
2.    Media Konvensional/Offline hanya bisa buka dengan waktu-waktu yang terbatas, mungkin sekitar 8 jam sehari, dan akan tutup pada tanggal merah dan hari libur.

Sistem Pemasaran
1.    Media Online tidak membutuhkan sistem pemasaran yang rumit sepetrti harus mengeluarkan modal untuk cetak brosur dan menyebarkannya ke masyarakat, anda cukup melakukan promosi dengan memanfaatkan media sosial seperti facebook, twitter, instagram, pinterest, dll
2.    Media Konvensional/Offline masih membutuhkan dan memakai sistem cetak brosur yang membutuhkan modal tidak sedikit dan anda juga harus repot membagikan brosur tersebut agar banyak orang yang melihatnya. (SU)


What's On