Nataproptech.com, Tangerang - Perkembangan teknologi yang semakin pesat semakin mendisrupsi berbagai industri dan 'memaksa' setiap industri untuk mengikuti perkembangannya. Untuk tetap berada di depan dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, teknologi menjadi 'benchmark' yang paling utama dilihat. Hal ini juga berlaku untuk industri properti. Saat ini, teknologi telah mengubah industri dan pasar properti.
Jika sebelumnya market atau pasar lebih memilih untuk mengunjungi lokasi secara langsung, saat ini banyak juga orang yang lebih memilih untuk mencari informasi lewat internet. Informasi yang didapatkan perihal properti yang diinginkan melalui internet pastinya lebih cepat dan nyaman karena semuanya bisa dilakukan dengan satu klik saja. Jika suatu properti tidak memiliki situs maupun tidak mengadakan iklan di internet, sudah bisa dipastikan bahwa properti tersebut akan kalah saing dengan properti lainnya. Namun teknologi untuk industri properti tidak sebatas itu ada banyak teknologi yang dapat mengubah dan mempengaruhi dunia properti, sebut saja Building Information Modeling (BIM).
Apa itu BIM? Building Information Modeling adalah salah satu teknologi di bidang AEC (Arsitektur, Enginering dan Konstruksi) yang berfungsi untuk mensimulasikan seluruh informasi di dalam proyek pembangunan ke dalam model 3 dimensi. Sebenernya teknologi ini bukanlah teknologi yang asing di dunia AEC, karena teknologi ini cukup mendapatkan respon yang positif dari masyarakat.
Jadi, apa keuntungan dari penerapan metode BIM? Dengan menerapkan metode BIM, pihak developer, konsultan dan kontraktor mampu menghemat waktu pengerjaan, biaya serta tenaga kerja. Jika diaplikasikan dengan baik, BIM bisa mengurangi biaya printing, biaya produksi gambar dan juga biaya revisi di lapangan.
Teknologi BIM dilihat mampu untuk mempercepat proses pembangunan proyek konstruksi sesuai desain sehingga jika dibandingan dengan metode desain konvensional, teknologi BIM keluar lebih unggul dalam dunia properti. Penggunaan Building Information Modelling (BIM) merupakan salah satu contoh nyata dalam penerapan teknologi di bidang properti yang ingin memasuki revolusi industri 4.0. (LAU)