NataProperty.com, Tangerang – Pengembangan kawasan industri di Indonesia ke depannya terus diarahkan agar terintegrasi dengan sarana hunian yang baik. Langkah tersebut dilakukan demi menciptakan efisiensi dan fungsi ruang yang lebih baik. Prospek bisnis pengembangan kawasan industri di Indonesia semakin cemerlang. Para pebisnis melihat prospek tersebut berdasarkan permintaan yang cukup tinggi dari masyarakat.
Apalagi kawasan industri saat ini menjadi salah satu instrumen investasi yang potensinya sangat besar. Selain itu, pembangunan kawasan industri diharapkan mampu mendorong terbukanya lapangan pekerjaan yang lebih luas. kawasan industri yang unggul dapat dilihat dari fasilitas yang tersedia baik di dalam maupun di luarnya. Terlebih, jika kawasan industri mendapat dukungan penuh dari pemerintah sehingga dapat berjalan dengan baik dan akan menunjang konektivitas di kawasan tersebut, seperti melalui infrastruktur jalan, water plan, hingga lokasi yang dekat dengan pelabuhan.
Diantara beberapa kawasan industri di Indonesia, Bekasi merupakan salah satu wilayah dengan potensi terbesar. Di mana salah satunya didukung oleh kawasan Cibitung yang juga tengah menjadi sorotan investor lokal dan luar negeri.
Cibitung sendiri merupakan kawasan dengan pengelolaan industri terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi relatif dekat dengan Jakarta. Maka tak heran dari sisi investasi, properti di kawasan industri Cibitung menunjukkan imbal hasil yang cukup menjanjikan.
Meskipun tahun ini adalah tahun politik, namun potensi pasar properti di kawasan industri terus bertumbuh. Karena hunian yang dekat dengan lokasi industri punya permintaan yang spesifik yakni menekan biaya transportasi pekerja.
Peluang di Kawasan Industri Karawang
Sementara itu, pasar hunian di kawasan industri Karawang yang lokasinya berada setelah Cibitung juga menunjukkan tren signifikan. Hal ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Karawang yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Seperti yang dikatakan oleh salah satu sumber dimana Economic growth nasional tahun lalu sekitar naik sekitar 5,06%, sedangkan untuk di Karawang sendiri mencapai 5,2%. Ini tentu didukung oleh kondisi industri kawasan yang meningkat pesat, serta ditambah Penanaman Modal Asing (PMA) di kawasan ini yang jumlahnya lebih banyak daripada nasional.
Saat ini ekspatriat yang datang dan mencari hunian di Karawang masih didominasi pekerja asal Jepang, seiring dengan lebih banyaknya pabrik otomotif. Namun di sisi lain, faktanya Karawang belum menyediakan pasokan hunian kelas menengah atas yang bisa mengakomodasi permintaan dari segmen khusus tersebut. Padahal, pangsa rumah sewa untuk ekspatriat bisa mencapai Rp40 juta per tahun.
Hingga saat ini, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus mendorong pembangunan kawasan industri baru di tanah air dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Data Kementerian Perindustrian menyatakan, dua tahun mendatang pertumbuhan kawasan industri baru diprediksi akan semakin meningkat dengan dibangunnya delapan kawasan industri di luar Pulau Jawa yang berpotensi menyerap tenaga kerja sebanyak 296,3 ribu orang.
Salah satu pembangunan kawasan industri yang tengah gencar dilakukan di wilayah Jawa salah satunya seperti yang terjadi di Jawa Barat. Dimana untuk mendukung dan menunjang konektivitas kawasan industri di wilayah tersebut, Pemerintah pusat saat ini tengah membangun enam proyek infrastruktur strategis mulai dari Tol Susun Jakarta-Cikampek, Patimban Deep Port, Bandara Internasional Kertajati, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, LRT Jakarta-Bekasi, dan Tol Trans Jawa. (SU)