Di tengah perkembangan sektor properti yang cenderung lambat dan lesu akhir-akhir ini, ada hal positif yang bisa diambil. Penyaluran kredit bank ke sektor properti pada kuartal pertama 2017 ini mengalami peningkatan yang terbilang cukup lumayan.
Per kuartal I 2017 ini, posisi kredit properti tercatat sebesar Rp 719 triliun dan mengalami pertumbuhan 15,2% year-on-year, meningkat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu 15%. Kredit yang berupa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) berkontribusi besar terhadap peningkatan pertumbuhan kredit sektor properti ini.
Kredit yang disalurkan melalui KPR dan KPA yang mengalami pertumbuhan menjadi 8,4% dari yang sebelumnya 7,4%. Selain itu, kredit sektor konstruksi dan real estate pun menunjukkan hasil yang cukup memuaskan pula. Kredit konstruksi dan real estate mengalami pertumbuhan sebesar 26,1% dari yang sebelumnya 20%.
Namun ironisnya ternyata ada perusahaan yang marketing salesnya mengalami penurunan, salah satu perusahaan yang mengalami penurunan adalah PT Intiland Tbk. Penjualan dan pendapatan usaha Intiland per kuartal I 2017 ini tercatat Rp 398,7 miliar, anjlok 32,3% dibandingkan periode yang sama ditahun yang sebelumnya yaitu Rp 588,7 miliar.
Menurut pendapat Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono, penurunan yang dialami perusahaannya ini dikarenakan melemahnya sektor properti dua tahun terakhir. Untuk meningkatkan pemasukannya kembali, Intiland saat ini sedang mengembangkan proyek Praxis dan Spazio Tower di Surabaya dan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dan meningkatkan recurring income kedepannya.