NataProperty.com, Tangerang – Banyak agen yang meremehkan masalah kecil dalam menjual propertinya melalui online. Padahal, hal kecil ini jika diperhatikan mampu mengalahkan pesaing lain dalam
bisnis properti.
Dengan internet, online-daring, dunia berubah drastis sekaligus dramatis. Apa yang dahulu tidak mungkin, kini menjadi mungkin. Apa yang dulu tidak bisa, kini mudah saja. Demikian juga dengan dunia marketing, terutama untuk properti. Pada pemasaran sebelumnya marketer hanya memanfaatkan channel offline untuk berjualan properti seperti memasang iklan di koran dan sebar brosur. Kini dengan adanya internet, berjualan properti menjadi hal yang sangat mudah.
Namun, apapun yang dilakukan secara instan memang tidak semuanya berjalan dengan mudah. Sebuah portal properti global mencatat beberapa kesalahan yang terjadi dalam bisnis
properti online. Begitu banyak daftar properti baru yang muncul di internet membuat Anda selaku agen properti perlu berpikir keras agar menonjol dari pesaing Anda.
Salah satu caranya dengan mengindentifikasi beberapa kesalahan yang sering dilakukan para agen properti. Terdapat sekitar 5 kesalahan yang sering dilakukan oleh agen properti. Berikut kesalahan tersebut ini beberapa kesalahan tersebut:
1. Tidak memiliki atau hanya sedikit memiliki foto properti yang dijual. Sebagai agen properti yang memasarkan properti melalui online, sangat membutuhkan daftar yang menarik pembaca. Caranya, dengan menampilkan foto yang bagus dan lengkap yang menggambarkan setiap sudut properti tersebut.
2. Ketidakmampuan berbahasa yang baik. Bahasa memiliki peran penting dalam memasarkan real estate. Jadi pastikan Anda memeriksa penggunaan bahasa Anda sebelum memasukkannya ke dalam daftar penjualan properti. Deskripsikan properti dengan cara persuasif tanpa membuat pembeli bertanya-tanya.
3. Tidak memberikan penjelasan yang lengkap, termasuk penggambaran mengenai lingkungan sekitar. Banyak agen properti hanya menggambarkan kondisi properti tanpa menjelaskan keadaan lingkungannya. Jika agen menyebutkan keadaan lingkungannya, ini maka akan menarik para pemburu properti.
4. Tidak mencantumkan kelebihan properti yang dijual. Banyak agen yang meremehkan kelebihan rumah dalam deskripsi properti yang akan dijual. Padahal, hemat energi karena cahaya yang masuk ke dalam rumah atau rumah mampu menahan dingin di musim dingin merupakan daya tarik untuk pembeli.
5. Tidak menyediakan manfaat tambahan. Agen properti tidak memberikan tambahan manfaat seperti pemberian asuransi atau alat keamanan rumah. Jika mereka mampu menyediakan manfaat tambahan ini maka properti yang dijualnya memiliki nilai tambah dibandingkan properti yang dijual pesaingnya. (ES)