Home / Artikel / Jurus Google Menghadapi Penyebaran Malware di Android

Jurus Google Menghadapi Penyebaran Malware di Android

NataProperty.com, Tangerang -  Android kini didapuk sebagai sistem operasi paling besar dan terpopuler di dunia. Adopsi penggunanya saja sudah menyentuh 2 miliar perangkat. Namun begitu, bukan berarti Android bisa lepas begitu saja dari ancaman malware. Pada awal 2017, ada sekitar 25 ribu aplikasi Android yang terjangkit. Karena itu, Google selaku empunya sistem operasi robot hijau ini tak ingin tinggal diam dalam menanggulangi ancaman malware. Raksasa teknologi asal Negeri Paman Sam tersebut pun memiliki sejumlah 'jurus' jitu.

Seperti disampaikan Director Android Security Google Adrian Ludwig, pihak Google kini tengah berancang-ancang menyiapkan beberapa cara untuk meningkatkan keamanan perangkat Android. Salah satunya adalah dengan merekrut Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli dalam bidang keamanan. Cara lain yang juga digempur Google adalah dengan menghadirkan fitur Google Play Protect. Fitur keamanan ini hadir untuk melindungi sistem Android dari aplikasi yang mencurigakan dan bisa mengancam keamanan perangkat.

Google Play Protect bisa mendeteksi ancaman dengan cepat dan cerdas. Ketika menemukan aplikasi yang mencurigakan, ia bisa menanganinya seketika. Google Play Protect kini hadir ke semua perangkat Android--tepatnya dua miliar perangkat Android di seluruh dunia. Google Play Protect bisa memindai sistem keamanan setidaknya satu miliar perangkat Android, dan mampu mengecek 50 miliar aplikasi setiap harinya. Google Play Protect juga tersedia dari perangkat Android paling lawas--Gingerbread, hingga yang terbaru--Oreo. Dengan demikian, fitur keamanan ini dijamin menjamah semua perangkat Android, mengingat fragmentasi pada sistem operasi di bawah Gingerbread--seperti Eclair dan Froyo sudah begitu tipis.

Google Play Protect sendiri bisa dilihat dari bagian My Apps di Play Store. Pengguna dapat pula mencarinya di Settings --> Security and Location.

Google pun turut membuka API (Application Progamming Interface) untuk meningkatkan keamanan Android. Selain itu, perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California, AS tersebut juga memanfaatkan implementasi kecerdasan buatan dalam machine learning. Dengan begitu, ia bisa menganalisis ancaman malware yang mencurigakan lebih dalam dan cepat. Tak cuma itu, Ludwig juga memaparkan, Google saat ini mengembangkan ekosistem program keamanan. Mereka mengajak para pengembang aplikasi, pembuat perangkat, dan peneliti keamanan untuk bersama-sama meningkatkan keamanan Android. (IC)


What's On