NataProperty.com, Tangerang – Facebook telah mendaftarkan paten sebuah sistem yang diam-diam mampu mengaktifkan mikrofon pada smartphone penggunanya. Kabarnya, lewat sistem ini,
Facebook akan bisa "menguping" iklan televisi yang ditonton oleh pengguna.
Sebagaimana dikutip berbagai sumber mengatakan bahwa paten yang didaftarkan merupakan sebuah sistem yang memungkinkan audio di acara TV atau iklan menyalakan mikrofon, lalu mulai merekamnya.
Rekaman tersebut kemudian dicocokkan dengan basis data konten dan memungkinkan Facebook untuk mengidentifikasi iklan apa saja yang dilihat oleh si pengguna. Parahnya, untuk mengaktifkan
mikrofon Facebook, hal ini tidak dibutuhkan izin pengguna. Jika Facebook menerapkan sistem itu, nantinya mereka bisa mengetahui tayangan atau iklan apapun yang ditonton oleh penggunanya.
Paten ini pertama kali diketahui oleh The New York Times dan berfungsi sebagai sistem pemantau audiens televisi. Beberapa hal yang dapat dipantau menggunakan sistem ini antara lain adalah karakteristik audiens yang menonton tayangan TV atau iklan hingga berapa lama audiens berada di depan TV.
Sistem yang sama ternyata juga bisa digunakan untuk mengembangkan profil masing-masing audiens dalam sebuah rumah. Tujuannya tak lain adalah untuk memberikan rekomendasi konten dan iklan yang lebih tertarget.
Pakar privasi pun khawatir, jika Facebook menerapkan sistem serupa, perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini bisa merekam obrolan pribadi pengguna tanpa sepengetahuan mereka.
"Ini sangat mengganggu privasi, apalagi para pengguna tidak tahu bahwa perangkatnya tengah merekam obrolan," kata seorang staf teknologi senior di Electronic Frontier Foundation, William Budington.
Tak Akan Pakai Sistem Ini
Setelah ramai diberitakan, Facebook pun memberikan komentarnya. Menurut Head of Intellectual Property Facebook Allen Lo, sistem di atas merupakan pengajuan paten yang biasa dilakukan agar tidak didahului perusahaan lain.
"Karena ini, paten cenderung untuk fokus pada teknologi di masa depan yang sering bersifat spekulatif dan dapat dikomersialisasikan oleh perusahaan lain," kata Allen Lo. Dia pun menegaskan, Facebook tidak akan menerapkan sistem ini ke produknya. "Teknologi yang ada di paten ini belum ada di produk kami dan tidak akan digunakan pada semua produk kami," tuturnya.
Facebook Bukan yang Pertama
Sekadar diketahui, Facebook bukan perusahaan pertama yang merancang sebuah sistem yang diam-diam melacak kebiasaan penggunanya.
Pada 2015, sebuah perusahaan bernama SilverPush mengembangkan audio ultrasonik yang bisa mengidentifikasi iklan lewat semua perangkat yang dipasangi aplikasi milik SilverPush.
Sistem ini memang dinilai lebih akurat melihat kebiasaan penggunanya. Kemudian, pada Maret 2016, Federal Trade Commission mengeluarkan surat peringatan kepada developer aplikasi yang melakukan praktik serupa.
Para developer aplikasi diminta untuk selalu memberitahu atau meminta izin kepada jika ingin memonitor kebiasaan pengguna.
"Perusahaan harus menginformasikan ke pengguna, terkait bagaimana data pengguna dikumpulkan dan kepada siapa saja data tersebut dibagikan," kata Director FTC bidang perlindungan konsumen Jessica Rich saat itu. (ES)