NataProperty.com, Tangerang – Generasi milenial adalah sekelompok masyarakat yang lahir pada akhir tahun 80-an dan awal 90-an, dan mereka merupakan pangsa pasar ideal untuk digital marketing. Generasi millennial memiliki karakteristik khusus seperti gemar mengikuti tren, sadar teknologi, cenderung berpikiran lebih luas dan terbuka, haus informasi, kurang menyukai kekakuan birokratis, serta cenderung menghargai sesuatu yang bernilai otentik.
Jika Anda berminat mempromosikan bisnis ke generasi millennial sebagai pangsa pasar utama, Anda harus memahami karakteristik generasi ini, serta menyesuaikan jenis pemasaran. Karena milenial kini menjadi generasi yang jumlahnya semakin membesar, sehingga mereka memiliki pengaruh besar terhadap tren pemasaran dan bahkan bisa menciptakan tren baru. Pengusaha masa kini harus sadar terhadap pengaruh ini ketika merancang strategi pemasaran modern. Untuk itu, pemasaran melalui digital atau digital marketing adalah kunci pemasaran yang tepat untuk menjangkau
generasi milenial.
Generasi millennial cenderung tak terpisahkan dari teknologi seperti ponsel pintar, tablet, laptop dan komputer, sehingga bentuk pemasaran harus memperhitungkan hal ini. Digital marketing merupakan bentuk pemasaran yang cocok untuk mengenai pangsa pasar dari generasi millennial. Bagi Anda yang ingin membidik pasar generasi milenial ini tentu harus memahami beberapa hal sebagai berikut:
1. Pusatkan strategi pada rekomendasi lewat jejaring sosialJejaring sosial kini bukan hanya sarana berinteraksi dengan orang lain, tapi juga sebagai sumber informasi, berita, serta tempat menggali atau bahkan menciptakan tren terbaru. Banyak generasi muda kini mencari berbagai produk atau jasa terbaru lewat rekomendasi di jejaring sosial. Setelah Facebook dan Twitter, kini ragam jejaring sosial sudah sangat luas dan mencakup Instagram, Pinterest, Vine, Path, Snapchat, YouTube, dan sebagainya.
Generasi millennial sudah semakin jarang menonton TV atau membaca koran, karena mereka memilih melakukan semuanya di internet, melalui jejaring sosial. Generasi millennial juga cenderung menaruh perhatian lebih pada mereka yang dianggap sebagai pengaruh sosial atau influencer; orang yang memiliki banyak pengikut di jejaring sosial.
2. Ciptakan iklan yang mempengaruhi, bukan memaksa, untuk membeliGenerasi millennial biasanya enggan menanggapi iklan dengan bahasa konvensional, yang cenderung menyuruh atau bahkan “memaksa” untuk membeli. Iklan-iklan yang bisa memancing minat generasi millennial cenderung kreatif, mengandung unsur orisinal, atau menarik minat dengan tampilan kreatif.
Melakukan
pemasaran melalui digital marketing ini tentu harus mengandalkan iklan orisinal untuk menarik minat generasi millennial dan menghasilkan trafik organik, terutama jika mengandalkan internet sebagai strategi pemasaran.
3. Ciptakan tawaran reward yang menarikGenerasi millennial gemar mencari kesempatan untuk mendapatkan reward menarik. Inilah sebabnya mengapa pemilik usaha biasanya menggunakan jejaring sosial untuk membagikan reward; mereka memberi penghargaan kepada pelanggan setia yang menjadi bagian dari jejaring sosial.
Jika pembeli ingin mendapat reward, mereka harus bergabung dalam jejaring sosial si pemilik usaha, dan kemudian bisa mendapat imbalan seperti voucher, informasi diskon khusus, atau barang gratisan.
4. Bidik kelompok sosial, bukan rentang usiaTeknik pemasaran konvensional biasanya berfokus pada target rentang usia tertentu, namun seiring perkembangan tren, teknologi serta semakin beragamnya anggota populasi millennial, pemasar harus mulai berpikir membidik kelompok sosial tertentu untuk strateginya.
Misalnya, memasarkan suatu produk khusus untuk mereka yang menyukai traveling, mencintai hewan, peduli pada isu sosial atau lingkungan, suka membaca, penggemar film, dan sebagainya. Membidik kelompok akan memberi fokus pemasaran lebih terpusat serta mudah dikembangkan. (SU)