NataProperty.com, Tangerang – Dalam beberapa tahun terakhir, muncul fenomena baru dalam hal hunian mahasiswa. Rumah kos yang selama ini lekat dengan tempat tinggal mahasiswa, di beberapa kota besar kini sudah beralih ke apartemen.
Bisnis apartemen mahasiswa masih berpotensi dan menjanjikan untuk disewakan dengan tingkat imbal hasil yang menarik. Menurut pengamat properti mengatakan selain harganya yang setiap tahun meningkat, seusai menyelesaikan studi sekitar 4 tahun, apartemen yang ditinggali nanti dapat disewakan kembali.
Menurutnya rata-rata
harga sewa apartemen studio saat ini dipasarkan di kisaran Rp5 Juta. Kenaikan harganya kata dia bisa mencapai 12% per tahun.
Dengan fasilitas lengkap yang ada, sangat wajar bila mahasiswa mulai melirik apartemen sebagai hunian selama menempuh masa studi. Bagi orang tua mahasiswa, menempatkan anaknya di apartemen dinilai lebih tenang dan aman.
Sejalan dengan itu, tren properti residensial yang menyasar kalangan mahasiswa menengah atas ikut tumbuh positif, sebab pembangunan beberapa kampus baru masih banyak dilakukan.
Dengan adanya apartemen tentunya memberikan kenyamanan bagi mahasiswa dan ketenangan bagi orang tua. Apartemen dekat kampus ini pasti menjanjikan, karena investasinya yang sangat prospektif, didukung tingginya permintaan yang tak lepas dari besarnya potensi jumlah mahasiswa.
Fenomena baru mahasiswa pindah ke apartemen juga menimbulkan perubahan dalam pengelolaan keuangan bagi orangtua. Jika biasanya mereka mengeluarkan biaya setiap bulan atau setiap tahun untuk membayar kamar kos, kini dana tersebut berganti menjadi biaya investasi.
Sepanjang tiga tahun terakhir, setidaknya ada enam pengembang properti yang menggarap hunian vertikal dengan segmen mahasiswa.
Nilai investasi yang digelontorkan tak kurang dari Rp 8,1 triliun. Apartemen tersebut tersebar di berbagai kota, di antaranya Bekasi, Depok, Semarang, Bandung, Malang, Yogyakarta, dan Surabaya.
Tingginya permintaan hunian di sekitar kampus tidak terlepas dari besarnya jumlah mahasiswa di kampus tersebut. Misal, Universitas Indonesia (UI) yang memiliki 291 program studi mencatat sekitar 47.166 mahasiswa. Lalu, di Malang, Jawa Timur setidaknya tercatat lebih dari 131 ribu mahasiswa pada 2016. Jumlah itu baru berasal dari lima perguruan tinggi besar di kota tersebut.
Selain dapat dimanfaatkan untuk tempat tinggal, apartemen di sekitar kampus juga dapat disewakan kepada mahasiswa lainnya. Pendapatan tambahan dari yield apartemen sewa cukup menjanjikan. Di Depok misalnya, saat ini minimal 8%. Tiga tahun kedepan, minimal bisa mencapai 10%. (SU)