Jumlah kendaraan pribadi di daerah Jabodetabek sangat tinggi dan bertambah setiap tahunnya. Jumlah kendaraan yang ada bahkan melebihi kapasitas jalan itu sendiri sehingga terjadilah kemacetan dan membuat kapasitas jalan overload.
Transportasi umum pun gencar dikembangkan, semisal KRL Jabodetabek, namun itu dirasa belum cukup mengatasi kemacetan yang ada.
Tenaga Ahli Menteri PUPR Bidang Perumahan dan Pemukiman Jehansyah Siregar menyatakan bahwa kereta KRL sudah dikembangkan dengan baik, namun tetap saja ada batasnya. Sudah banyak sekali orang yang naik kereta itu dan semakin meningkat.
Bahkan di tahun 2016 jumlah penumpang di KRL mencapai 850 ribu penumpang. Ia pun meminta agar Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyelesaikan masalah kemacetan yang berlarut-larut ini.
Salah satu solusi yang ditawarkan BPTJ adalah menggunakan angkutan pemukiman yang ditujukan untuk mengangkut warna perumahan menuju pusat bisnis di Jabodetabek, dan diharapkan keberadaan angkutan pemukiman ini dapat mengurai dan mengatasi kemacetan.