Home / Artikel / 67% Orang Puas dengan Tren Harga Properti di Indonesia

67% Orang Puas dengan Tren Harga Properti di Indonesia

NataProperty.com, Tangerang - Berdasarkan hasil survei yang dirilis Property Affordability Sentiment Index, sebanyak 63% responden mengaku puas dengan kondisi pasar properti Indonesia. Property Affordability Sentiment Index sendiri merupakan survei tahunan yang terus dilakukan dan bekerjasama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura. Terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat terhadap kondisi pasar properti saat ini. Sebanyak 67% responden menyatakan bahwa mereka mengaku puas dengan terjadinya tren peningkatan harga saat ini. Dan faktor lainnya adalah karena adanya potensi investasi jangka panjang yang bagus dan menguntungkan.

Adapun selain program tax amnesty yang berjalan sesuai target, sejumlah faktor lain yang menyebabkan sektor properti masih terus tumbuh di antaranya target pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,3%. Terlebih lagi Indonesia merupakan negara dengan nilai produk domestik bruto (PDB) terbesar se-Asia Tenggara. Di satu sisi Indonesia memiliki bonus demografi dengan jumlah penduduk terbanyak se-Asia Tenggara dan nomor empat di dunia. Dengan jumlah penduduk sekitar 255 juta jiwa dimana persentase usia produktif (15 tahun hingga 64 tahun) mencapai 66,5%. Sehingga kebutuhan akan hunian pasti akan terus meningkat.

97% Masyarakat Indonesia Menyukai Perumahan Klaster. Kondisi ini juga melahirkan ekspektasi terhadap harga properti Nasional ke depannya. Sebanyak 47% responden Affordability Sentiment meyakini trennya akan terus bergerak ke arah positif. Dalam enam bulan ke depan masyarakat Indonesia memperkirakan residensial rumah tapak akan mengalami peningkatan harga tertinggi dibandingkan hunian vertikal. Sementara dalam 5 tahun ke depan 43% responden berharap harga properti residensial mampu meningkat lebih dari 10%.

Menyoal ketertarikan survei menunjukkan bahwa sebanyak 97% masyarakat Indonesia cenderung memilih untuk tinggal di dalam perumahan klaster yang dikembangkan developer ketimbang rumah di non klaster (pemukiman warga). Perumahan yang berada dekat stasiun commuter line paling diburu oleh pencari properti karena menawarkan waktu tempuh yang lebih cepat dan jadwal keberangkatan yang lebih banyak setiap hari. (IC)


What's On