Home / Artikel / 3 konsep utama digital marketing dalam penjualan bisnis properti

3 konsep utama digital marketing dalam penjualan bisnis properti

NataProperty.com, Tangerang – Untuk menjadi seorang pebisnis yang profesional tentunya selalu memiliki konsep-konsep marketing agar bisnis yang dijalankan lebih jauh terarah dan memiliki gambaran yang jelas.


Tidak terpungkiri juga untuk seorang agen wajib memiliki konsep pemasaran properti, karena dengan konsep itulah pola kerja yang dilakukan dapat lebih terarah dan dengan pola kerja yang terarah maka hasil yang dicapai juga dapat lebih maksimal lewat keberhasilan dalam hal penjualan.


Dalam hal digital marketing, ada tiga konsep digital marketing yang bisa Anda gunakan atau terapkan pada bisnis properti Anda.


1. Pemasaran Berbasis Audiens


Salah satu karakteristik dari dunia internet adalah kemampuannya menjangkau masyarakat secara merata. Artinya, di belahan bumi manapun, tidak ada kendala dalam hal informasi. Jika dulu informasi bersifat eksklusif, maka sekarang siapapun bisa mengakses informasi.


Kelebihan ini berakibat pemetaan target market tidak lagi hanya berdasarkan geografis, melainkan juga bisa melibatkan psikografi seperti halnya hobi, interest, dan sebagainya.


2. Buatlah Rencana Pemasaran Properti


Sebelum mengambil tindakan dalam bentuk apapun, lakukan perencanaan dengan matang, sebab tanpa perencanaan, aktifitas pemasaran properti tidak akan dapat memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.


Perencanaan tersebut sifatnya kompleks, baik dalam bentuk fisik maupun non-fisik. Perencanaan dalam bentuk fisik misalnya membuat listing, merencanakan promosi, menyediakan kantor dan berbagai keperluan administrasi serta yang lain. 


Baca Juga: Wajib Anda Hindari 5 Kesalahan Digital Marketing dalam Bisnis Properti


3. Buatlah Marketing Tools yang menjual


Media promosi dan marketing tools perlu Anda masukkan ke dalam konsep untuk  memasarkan properti, karena kedua-duanya berkaitan erat dengan budget yang harus dikeluarkan.


Untuk memasarkan sebuah properti yang diperuntukkan bagi kalangan menengah ke bawah, marketing tools yang dibuat tidak perlu terlalu mewah agar tidak mengeluarkan anggaran promosi yang besar, karena yang terpenting adalah informasi lengkap dari properti yang dipasarkan dapat diketahui dengan jelas oleh calon konsumen seperti denah, perspektif rumah, price list, spesifikasi 

bangunan serta syarat-syarat pembelian.


Berbeda halnya dengan memasarkan rumah mewah. Brosur yang eksklusif, atraktif dan elegan harus dibuat untuk memberi kesan kepada calon customer, bila perlu disertai pula dengan soft file yang berisi produk dan program promosi.(CL)


What's On